Thursday, February 21, 2013

Dana Pendidikan Anak (-ku, Nanti.....)

ceritanya gw lagi ngerjain tugas financial plan buat kelulusan kelas Basic batch 57 IARFC. Yes, i am living what once was a dream, to be a financial planner... one day

Tugasnya ada 2, yang pertama kasus Mas Single yang kedua Keluarga Dummy. 

si Keluarga Dummy ini punya anak 2, jadi gw ngitung biaya sekolahnya si bin/binti Dummy ini. browsing-browsing, kepo lah sama SMA almamater gw. kali-kali insya Allah gw punya anak nanti pengen nyekolahin ke SMA itu juga. 

gw masuk SMA 10tahun yang lalu, 2003, biaya uang pangkal 10jt. dan lo tau berapa uang pangkal tahun 2013? jeng jeng............. 32.5jt aja gituh *ngikik* naik 3x lipat dalam 10 tahun. itu belom sama SPP bulan pertama, uang seragam dan ini itu yang perlu dibayarkan pas pembayaran setelah dinyatakan keterima. kalo ditotal semuanya, jadi 39.95jt. hampir 4x dari apa yang orang tua gw bayarkan waktu itu.

sampe sini udah percaya inflasi biaya pendidikan itu nyata?

artinya... kalo 2 tahun lagi gw punya anak (amin ya allah) dan 17 tahun lagi akan masuk SMA yang sama, anak gw (yang belon tau siapa babeh nya) itu perlu biaya........ *drum rolls*......... 260jt :)
kalo gitu gw pilih calon presiden yang janji sekolah gratis aja. ada gitu? banyak! ada gitu yang nepatin janji kampanye? *gigit jari*
yuk mari dihitung yaa gimana nyiapin duitnya 
nabung di tabungan biasa, di bank, gw perlu nabung 1.275jt/bulan
coba cek aja deh, what so called, asuransi pendidikan yang mungkin dimiliki itu nyampe gak ke angka ini.
apa unitlink? investasinya nyampe 17 tahun dapet segini?

:p

itu baru uang pangkal SMA. nah dikate anak gue lahir diperem 17 tahun ujug-ujug daftar SMA? belom uang pangkal TK-SMP, belom SPP bulanannya..
Tenang lah, anak kan lahir dengan rejekinya masing-masing. nah kalo rejekinya lewat kita orang tuanya dan udah didepan mata, didiemin aja? gak dikelola? ya amblas jugaaa *toyorjuganih*
terus emang kepengenan gw cuman nyekolahin anak? kan pengen juga punya rumah, punya mobil, bisa liburan setahun sekali, pensiun dengan nyaman, keliling dunia, hidup sehari-hari berkecukupan. belom lagi belanja bulanan, belanja keperluan dan belanja khilaf.

oh iya, si 260 juta 15 tahun lagi itu tadi, kalo investnya di produk reksadana yang tepat bisa lho invest bulanannya 80rebu. doang!
nah, kalo kadung anak gede, misal anak gue taun ini masuk SMP, jadi masuk SMAnya 3 tahun lagi. gw perlu duitnya 47jt, tapi invest bulanannya 1.1jt.

bandingin ya....
sama-sama 32.5juta sekarang
3tahun vs 17tahun lagi
47jt vs 260jt nilai masa depan
1.1juta/bulan vs 80rebu/bulan
pilih mana hayooo...

itulah mengapa kalo lo punya tujuan di masa depan yang perlu dibayar pake duit, lo perlu punya financial plan segera. karena semakin awal mulainya, semakin kecil jumlah uang yang perlu disisihkan.

if u feel like u need an assistance to make a financial plan, senggol @sihanin ajah... ppssstttt dia lagi nyari jam terbang financial planning, berusaha seprofesional mungkin tapi ratenya aslik murce marice *iklan*

jangan langsung ngaku miskin ya kalo ditawarin jasa financial planning. malu dong sama kebiasaan ngopi di starbak. malu dong sama kebiasaan nyerbu mall pas midnight sale. malu dong sama gadget terbaru. malu dong sama tagihan tunggakan kartu kredit *lah ini sih emang harus malu*

masa yang begitu mampu, begitu diajakin mberesin keuangan langsung mundur teratur.

yuk ah, be responsible with your money.

Thursday, February 14, 2013

Disclaimer: ini murni buah pikiran pribadi yang lagi gak terkontaminasi hati.


Gw gak tau asalnya darimana, tapi pasti lo pernah denger dong quote yang kaya gini: 
"if a boy makes u laugh means u like him, but if he makes u cry means u love him" 
Sekarang, at this current point, gw gak ngerti kenapa sih cewek seperti di-design untuk percaya kalo ada cowok yg nyebelin dan berlaku jerk tandanya tu cowok demen. Pernah nonton he's just not that into u?
We are all programmed to believe that if a guy acts like a total jerk that means he likes you. - Gigi, He's Just Not That Into You.
Hmmmm.....

Kenapa sih cewek mau aja diperlakukan seenaknya, kadang cenderung dimanfaatkan, dan masih nganggep tu cowok demen sama kita?

Yang jerk dijadiin gebetan/pacar, yg baik dimasukin friendzone. #eaaa


Berhentilah berpikir, kalo banyakan ribetnya itu lagi diuji Tuhan, seberapa jauh we are willing to sacrifice. Bentar, yakin yang willing to sacrifice itu we? Apa only you and your assumption that he would do the same? Bisa aja lho Tuhan itu lagi ngasih "tanda" that u guys don't belong together. Jujur, gw sering mikir gini dulu dan justifikasi gw ya itu, lagi diuji Tuhan.

Berhentilah berusaha mengubah lelakimu. He would never change. Dan if you don't want to have a future son that acts exactly like him, then u should know where the emergency exits are.

Berhentilah menerima segala larangan sebagai tanda kasih sayang. Apalagi kalo sampe ada kekerasan fisik!

Berhenti jika merasa ragu! It should be simple when it is right, right?

Bukankah kita berhak memilih untuk bersama seseorang yang membahagiakan? Yang membuat kita merasa worth every second of his time? Yang menghargai kita? Yang membesarkan mimpi kita? That would bring out the best in us. 

Bukan yang menghancurkan mimpi. Menuntut ini-itu mematikan potensi.
Girls are taught a lot of stuff growing up. If a guy punches you he likes you. Never try to trim your own bangs and someday you will meet a wonderful guy and get your very own happy ending. Every movie we see, Every story we're told implores us to wait for it, the third act twist, the unexpected declaration of love, the exception to the rule. But sometimes we're so focused on finding our happy ending we don't learn how to read the signs. How to tell from the ones who want us and the ones who don't, the ones who will stay and the ones who will leave. And maybe a happy ending doesn't include a guy, maybe... it's you, on your own, picking up the pieces and starting over, freeing yourself up for something better in the future. Maybe the happy ending is... just... moving on. Or maybe the happy ending is this, knowing after all the unreturned phone calls, broken-hearts, through the blunders and misread signals, through all the pain and embarrassment you never gave up hope. - Gigi, He's Just Not That Into You.
Semua berhak mencari bahagia. Our own version of a-so-called happy ending. Tapi inget, happiness is something we can only pursuit. Bukan akhirnya, tapi perjalanannya. Dan kalo di tengah perjalanan perlu mengubah jalan, ubah! Selalu jalan ke depan, tapi tau dimana dan kapan harus ambil emergency exit. 

Hahaha.. Valentine's day pooper ya gw... Biarin deh.


Selamat merayakan hari kasih sayang bagi kalian yang merayakan. Gw doain kekasih hati kalian adalah orang yang membesarkan mimpi dan mau sama-sama membangun mimpi itu jadi nyata. 



Xoxo