Pas berkunjung ke Belitung (1-4 Januari 2015), gw mampir ke toko souvenir dan nemuin yg seharusnya gak dijual sebagai souvenir. Apa aja sih yg sebaiknya gak dibeli sebagai oleh-oleh dari Belitung?
1. Akar Bahar
Akar bahar dijual sebagai gelang, yang katanya, bermanfaat buat kesehatan pemakainya. Teksturnya mirip sama gelang dari tanduk kerbau. Bentuknya ada yg gak beraturan tapi ada juga yang dibentuk bulet-bulet kecil. Seperti foto di bawah (dari google). Karena harganya cukup mahal, antara 250-400rb, gelang ini biasanya disimpen di lemari kaca bareng batu satam dan pajangan dari timah.
Gw awalnya tertarik sama yang bentuk bulet-bulet warna putih gading. Gw pikir karena namanya akar bahar gelang ini dari akar tanaman. Terus nyokap nanya kok harganya mahal, mbak-mbak SPG nya bilang karena dapetnya susah musti ke tengah laut. Apalagi yang putih, musti dibuat di bawah laut. Gw mulai curiga dan urung membeli.
Keluar dari toko souvenir gw googling. Dan ternyata akar bahar adalah terumbu karang jenis Euplexaura sp. atau yang sering disebut sea fan. Sudah ya, enough said kenapa jangan beli gelang akar bahar.
2. Hisit / sirip hiu
Do u know that to get the shark's fin, shark's fin is literally cut from its body while it is still alive and the body will be thrown back to the ocean. It will die from starvation, drown or eaten by other fish. Kejam.
Hiu adalah predator utama di laut. Jadi ketika populasi predator utama berkurang, ekosistem jadi gak seimbang. Dan karena hiu adaah top most of ocean's food chain, kadar merkuri di hiu sangat tinggi. Lebih tinggi dari kadar yg aman dikonsumsi manusia.
Lebih jelas bisa diliat di infographic di bawah. Shark is not food. Period.
Gw menganggap souvenir ini dijual karna ketidaktahuan mereka. Kita sebagai konsumen jangan ngasih pasar. Kalo g ada demand gak akan ada supply. Jadi kalo mau beli souvenir mending yang aman aja deh. Keripik ikan, kaos, madu, kopi, atau sirup jeruk kunci.
Let's be a responsible traveler.
Cheers!!