Friday, December 31, 2010

2011


  • olahraga at least seminggu sekali
  • belajar nyetir
  • belajar make up
  • belajar (Dan implementasi) financial planning
  • belajar foto dan nulis yang baik
  • read more books, learn new things, share knowledge 
  • travel more
  • menularkan virus "mengolah sampah organik"

jadinya banyak juga yah. semoga gak cuma janji ajah.

cheers!

Friday, December 10, 2010

Bertemu, the living legend, Komodo (Part 1)


Minggu lalu (28 Nov - 1 Des 2010) saya berkesempatan mengunjungi NTT, gratis, bersama rombongan fotografer dan videografer *bener gak sih* yang "memenangkan" hunting gratis ke Pulau Komodo. Kami terdiri dari 24 fotografer+videografer, dan 7 officials. 



28 November. Pesawat kami, Lion Air tujuan Kupang transit selama 30menit di Surabaya. Lucunya kami tidak perlu turun sehingga menyaksikan acara "bersih-bersih" pesawat, bahkan ada ground crew (mungkin cleaning service, karna berseragam logo lion) sempat berjualan makanan dalam cabin. Sekitar pukul 2 siang waktu setempat, kami mendarat di Bandara El Tari - Kupang. 

El Tari

Berputar sebentar keliling kota, kami check-in di Hotel Kristal sekitar pukul 5. Sebelum makan malam, kami di-briefing mengenai kegiatan esok. "Komodo bisa berlari, bisa memanjat pohon dan bisa berenang." Ujar panitia, Mas Kiat.  Degup jantung bertambah cepat, perasaan takut campur penasaran berkecamuk.  Saya akan melihat Komodo di habitat aslinya! 



29 November. Penerbangan Kupang-Labuan Bajo ditempuh sekitar 1jam 30menit dengan Aviastar-Transnusa, harga tiketnya Rp.925.000. 

Pesawat Transnusa-Aviastar, Kupang-Labuan Bajo

Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo sangat sederhana. But as always, better than nothing! Dari sana kami langsung menuju pelabuhan, yachtkami sudah menunggu. Kami disambut senyum manis sang kapten berkewarganegaraan Perancis. Memasuki yacht, orange juice dan berbagai cemilan menunggu. Sungguh perjalanan mewah. Dengan yacht perjalanan ke Loh Buaya di Pulau Rinca ditempuh sekitar 1,5 jam. 

Dari dermaga di Loh Buaya, kami berjalan sedikit ke pos ranger, melewati hutan bakau lalu ke padang gersang yang dibingkai bukit hijau. Satu kata yang dapat menggambarkannya, indah! Rombongan dibagi dua, sebagian akan trekking ke hutan, sebagian akan ke atas bukit. Saya memilih ke atas bukit, sayang setelah sekitar 3/4 jalan, hujan turun. Terpaksa kami menghentikan perjalanan dan kembali ke bawah. Tetapi tidak sia-sia, tidak pernah sia-sia, saya dihibur oleh pelangi. Simple memang, tapi kapan kita bisa melihat jembatan pelangi setengah lingkaran di Jakarta (yang katanya semua ada) ini? Beristirahat sejenak di bale-bale, satu komodo mematung seperti berpose sekitar 10m dari kami. Tak menyia-nyiakan kesempatan langsung kami jeprat-jepret si komodo! Tak bisa berlama-lama di Pulau Rinca, karena pukul 5 wisatawan wajib keluar pulau. Pilihan lain adalah menginap di Pulau, guest house disewakan Rp. 150.000/kamar/malam, sayang karna sedikitnya jumlah kamar, tak memungkinkan rombongan kami menginap di Pulau Rinca. Dalam perjalanan pulang, tepat saat mentari terbenam, kami berhenti sejenak di sekitar Pulau Kalong. Menyaksikan ribuan kalong terbang keluar sarang dengan latar langit merah keemasan. Lagi-lagi keindahan yang tak tergantikan.



ps: Nantikan cerita lanjutan dan foto-fotonya. Pulau Komodo dan Pink Beach ;)

Saturday, November 27, 2010

A backpack and luck, lots of lucks

Apalagi kalo bukan keberuntungan yang membawa saya jalan-jalan gratis dua kali berturut-turut.

Setelah memenangkan trip ke NTB dari ACI detik.com, saya menggantikan posisi peserta yang berhalangan hadir, tebak kemana. Ke K. O. M. O. D. O. 

Modal iseng dan nothing to lose, saya kirimkan 15 foto outdoor. Hasil foto keliling Aceh, Sumatra Barat, Jawa dan NTB saya kumpulkan lagi, memilih 15 foto yang "layak ditampilkan".

Baru hari Sabtu kemarin, saya ditawari untuk mengisi spot kosong untuk berangkat ke Pulau Komodo, NTT. Siapa yang mampu menolaknya.

Maka di sini lah saya sekarang, menunggu penerbangan ke Kupang. Esok hari melanjutkan ke Labuan Bajo. Menjadi small fish in a huge pond bersama para fotografer handal, namely Barry Kusuma, Ferry Indrawang, dan partner ACI saya, Yudi Febryanda.


Siap berangkat ke Bumi NTT!

Cheers,


@sihanin

Sunday, November 7, 2010

Pemohonan Paspor Online

Sesuai iklan Kemenkumham yang menyatakan bisa memohon paspor secara online, saya, yang paspornya sebentar lagi expired, pun mencari bagaimana prosedurnya.

Google mengarahkan saya ke website imigrasi, saya temukan tablayanan online untuk pemohonan paspor. Yang tak saya temukan adalah prosedur tata cara pemohonan dan dokumen apa saja yang perlu saya siapkan (fisik maupun copy digital).

Percaya diri, saya mengisi informasi yang diperlukan ditahap pra pemohonan. Di halaman pertama, saya mengisi informasi dasar, kurang lebih apa yang ada di halaman pertama paspor saya. Lalu di halaman kedua mengisi alamat rumah, kantor, orang tua serta identitas orang tua. Sukses saya isi. Masuk ke halaman ketiga, saya harus menyertakan hasil scan dokumen pendukung. Format .jpg, ukuran maksimal 300kb dan grayscale (hitam putih). Pilihannya berragam copi KTP, KK, Akte kelahiran/ijazah/surat nikah, paspor lama, surat kehilangan, surat pengangkatan anak, surat rekomendasi/ijin atasan/sponsor, dan masih banyak lagi. Dan pengisian formulir saya pun berhenti di situ, karena tidak ada informasi sebelumnya mengenai dokumen apa saja yang harus disiapkan.

Dan yang paling disayangkan, hanya ada pilihan "Batal", "Kembali", atau "Lanjut". Tidak ada pilihan untuk simpan draf.

Sistem pemohonan paspor secara online tentu sangat memudahkan. Seandainya disediakan informasi mengenai prosedur pemohonan, pasti akan sangat membantu. Apalagi ini merupakan suatu pembaruan bagi masyarakat kita. Menghindari adanya pemohon seperti saya. Yang sudah mengisi cukup banyak pertanyaan, tetapi harus mengulang dari awal karena tidak tahu dokumen apa saja yang harus disiapkan. Karena tidak ada informasi, karena tidak ada pilihan simpan draf.

Apalagi yang akan saya isi di halaman pemohonan selanjutnya? Jangan-jangan ada lagi dokumen yang perlu saya siapkan. Dan akan tertunda lagi proses pemohonan paspor baru saya.


@sihanin

Pemohonan Paspor Online

Sesuai iklan Kemenkumham yang menyatakan bisa memohon paspor secara online, saya, yang paspornya sebentar lagi expired, pun mencari bagaimana prosedurnya.

Google mengarahkan saya ke website imigrasi, saya temukan tablayanan online untuk pemohonan paspor. Yang tak saya temukan adalah prosedur tata cara pemohonan dan dokumen apa saja yang perlu saya siapkan (fisik maupun copy digital).

Percaya diri, saya mengisi informasi yang diperlukan ditahap pra pemohonan. Di halaman pertama, saya mengisi informasi dasar, kurang lebih apa yang ada di halaman pertama paspor saya. Lalu di halaman kedua mengisi alamat rumah, kantor, orang tua serta identitas orang tua. Sukses saya isi. Masuk ke halaman ketiga, saya harus menyertakan hasil scan dokumen pendukung. Format .jpg, ukuran maksimal 300kb dan grayscale (hitam putih). Pilihannya berragam copi KTP, KK, Akte kelahiran/ijazah/surat nikah, paspor lama, surat kehilangan, surat pengangkatan anak, surat rekomendasi/ijin atasan/sponsor, dan masih banyak lagi. Dan pengisian formulir saya pun berhenti di situ, karena tidak ada informasi sebelumnya mengenai dokumen apa saja yang harus disiapkan.

Dan yang paling disayangkan, hanya ada pilihan "Batal", "Kembali", atau "Lanjut". Tidak ada pilihan untuk simpan draf.

Sistem pemohonan paspor secara online tentu sangat memudahkan. Seandainya disediakan informasi mengenai prosedur pemohonan, pasti akan sangat membantu. Apalagi ini merupakan suatu pembaruan bagi masyarakat kita. Menghindari adanya pemohon seperti saya. Yang sudah mengisi cukup banyak pertanyaan, tetapi harus mengulang dari awal karena tidak tahu dokumen apa saja yang harus disiapkan. Karena tidak ada informasi, karena tidak ada pilihan simpan draf.

Apalagi yang akan saya isi di halaman pemohonan selanjutnya? Jangan-jangan ada lagi dokumen yang perlu saya siapkan. Dan akan tertunda lagi proses pemohonan paspor baru saya.


@sihanin

Monday, October 25, 2010

Memacu Adrenalin bersama Joki Cilik di Dompu


Jangan bayangkan stadion pacuan kuda yang mewah dan pengamanan lengkap pada joki. Di sini pagar pemisah penonton dan lintasan hanya terbuat dari bambu sederhana. Riuh suara penonton meneriaki nama kuda jagoan mereka, beradu dengan derap kaki kuda, dan suara panitia dari pengeras suara. Podium penonton pun terbuat dari kayu. Joki kuda berumur kurang dari 11 tahun, dan yang paling mencengangkan kuda ditunggangi tanpa pelana. Rasakan adrenalin mengalir selama menyaksikan pacoa jara (pacuan kuda) tradisional Sumbawa. Selamat datang di Stadion Lembah Kara Dompu. 

(Bersaing jadi pemenang, YF)

Ketika saya mengunjunjungi stadion ini (5 Oktober 2010) sedang berlangsung semi final pacoa jara untuk memperingati HUT TNI. Di Dompu Pacoa jara diadakan empat kali dalam setahun, yaitu pada HUT Bhayangkari, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, HUT TNI dan Hari Ulang Tahun Dompu. Setiap kejuaraan diadakan oleh Pemerintah Daerah Dompu, bekerja sama dengan Porbasi. 

Selain di Dompu, pacoa jara juga mengambil tempat di Bima, Sumbawa dan Lombok. Setiap perlombaan dihadiri oleh kuda kuda terbaik dari seluruh Sumbawa dan Lombok. Kali ini kejuaraan berlangsung sepuluh hari dari 27 September 2010. Peserta mencapai 700 tim, terbagi dalam 18 seri berdasarkan usia dan tinggi kuda. Dengan uang pendaftaran Rp. 200.000 mereka memperebutkan sapi untuk setiap juara seri dan tentu saja kebanggaan.

Joki cilik mulai berlatih sejak usia empat tahun dan ketika berumur sekitar tujuh tahun sudah pensiun. Joki tidak memiliki kuda tunggangan sendiri, mereka dibayar sekitar Rp. 35.000 sampai Rp. 50.000 oleh pemilik kuda untuk satu kali putaran dan tentu bonus jika menang. Dengan pengamanan yang minim, resiko yang ditanggung joki tidak sedikit. Banyak joki yang terjatuh dari kuda sampai patah tangan atau kaki, tapi kebanyakan hanya lecet. Diobati secara tradisional dan sudah bisa kembali berlaga keesokan harinya. Saya sempat berbincang sejenak dengan mantan joki bernama Yono berusia sepuluh tahun. Dia mengatakan pernah memenangkan sepeda motor, tapi belum bisa mengendarainya.

Sayangnya, ketika saya bertanya kepada Bapak Afit, pemilik kuda, apa ada joki cilik yang ketika dewasa direkrut oleh Porbasi untuk menjadi atlet profesional, beliau menjawab "Belum ada". Sungguh disayangkan, karena potensi yang dimiliki joki-joki cilik di Sumbawa sangat besar. Saya juga bertanya apakah joki cilik ini bersekolah. Beliau menjawab, jika sedang kejuaraan seperti ini, mereka membolos. 

Pacoa jara dengan joki cilik telah menjadi hiburan rakyat, tradisi dan daya tarik pariwisata di Sumbawa. (HRA)

Dikutip dari "Memacu Adrenalin bersama Joki Cilik di Dompu" di  http://de.tk/tktov

Pesona Alam Nusa Tenggara Barat


Setelah melakukan perjalanan selama dua minggu di Bumi Nusa Tenggara Barat, tak ada kata yang padan untuk menggambarkan keindahannya. Saya jatuh hati. Berharap suatu hari nanti, memiliki keberanian untuk meninggalkan hiruk-pikuk ibu kota. Menepi, menyepi mencari damai sejati.

Nusa Tenggara Barat bukan hanya Lombok, bukan hanya Senggigi, bukan hanya Gili Trawangan. Ada Sumbawa, ada Tambora, ada Satonda. Masing-masing menarik hati dengan pesona yang jika dilihat akan tertanam di memori. 

Bisa dikatakan, NTB memiliki berbagai destinasi yang memiliki pasarnya masing-masing. Semua orang akan menemukan keindahannya. Pecinta selancar, selam, gunung, pantai, kuliner, alam budaya, hingga adrenalin rush seeker. 

Pecinta surfing: Lakey Hu'u (Dompu), Sekongkang (Sumbawa Barat)
Pendaki gunung: Tambora, Rinjani
Adrenalin rush seeker: Pulau Ular Wera (Bima), Pacoa Jara (Dompu)
Wisata budaya: Desa Bayan (Lombok Utara), Desa Sade (Lombok Tengah)
Diving dan snorkling: Pulau Moyo (Sumbawa Besar), Gili Trawangan, Gili Meno Gili Air
Pantai, banyak sekali pantai yang ada mulai dari timur Sumbawa hingga barat Lombok: Lakey Hu'u, Pulau Satonda, Pulau Moyo, Sekongkang, Maluk (Sumbawa), Senggigi, Tanjung Aan, Seger, Mawun, Gili Trawangan, Gili Meno Gili Air (Lombok)
Pemburu Sunset: Malimbu (dekat Senggigi), Pura Batu Bolong (Batu Layar), Sunset View (G. Trawangan)
Oleh-oleh: tenun, madu hutan, susu kuda liar, dodol rumput laut, terasi lombok, kopi, dan perhiasan mutiara. 
Kuliner: ayam taliwang, plecing kangkung, ikan kuah sepat, sate bulayak, bebalung, sate pusut (http://de.tk/GOJCW)

Dan, percaya atau tidak, masih banyak lagi destinasi menarik yang tak kami kunjungi. Berbagai Gili di Lombok Timur dan Lombok Selatan belum kami sapa. Pantai Lunyuk, Pantai Punti Suromandi dan Desa Tepal di Sumbawa tak sempat dijelajah. 

Berbagai pengalaman menarik saya dapatkan selama mengunjungi NTB. Pengalaman pertama mencoba nyirih (http://de.tk/6pK7e), diving dan snorkling bertemu penyu (http://de.tk/cMZzu), memegang ular laut berbisa yang jinak (http://de.tk/4lKAY), dan menyaksikan pacuan kuda tanpa pelana (http://de.tk/tktov). Saya juga beruntung dapat bertemu orang-orang unik yang dengan caranya masing-masing berhasil memikat saya. Ada Pak Marjan yang mendirikan konservasi penyu secara swadaya dan swadana (http://de.tk/lAxMk), alm. Pak Husin bule Selandia Baru yang membersihkan Pantai Senggigi (http://de.tk/jv8MW), Mamiq yang mengajarkan cara memaknai hidup (http://de.tk/NPhsW), dan saya mendengar cerita dari Bang Sapar, nelayan panah yang menyelam dengan menggunakan kompresor (http://de.tk/KYN8w).

Nusa Tenggara Barat. Berjuta pesona menunggu untuk dijajaki. Mari kita kunjungi bumi NTB, takkan rela hati jika Gili Trawangan mendapat julukan kampung bule, saking banyaknya bule yang berkunjung (http://de.tk/GkpOL

Dukung grup Nusa Tenggara Barat dalam program Aku Cinta Indonesia (ACI) dari detik.com dengan melakukan voting di http://bit.ly/plisvote
(HRA)

Wednesday, September 29, 2010

dukung saya dalam program ACI detik.com


Teman teman semua
mohon dukungan voting nya dihttp://aci.detik.com/profilgrup/21/NTB
untuk program Aku Cinta Indonesia dari Detik.com
saya dan rekan saya akan menjelajahi NTB selama dua minggu mulai tanggal 4 Oktober 2010. ikuti kisah perjalanan kami di http://aci.detik.com/profilgrup/21/NTB atau melalui twitter @sihanin dan @kudaliarr



buat yang belum tau ttg program ACI, ini direct quote dari http://aci.detik.com/tentangaci
Dalam rangka ulang tahun ke-12, Detikcom menyelenggarakan program Aku Cinta Indonesia (ACI).   Melalui program ini, Detikcom mencari 33 tim (masing-masing 2 orang) untuk menikmati jutaan pesona dari 33 area di Indonesia. Seluruh biaya termasuk transportasi, akomodasi, dan uang saku yang dibutuhkan dalam perjalanan akan ditanggung oleh Detikcom

di portal itu juga ada berbaai info tentang tempat2 pariwisata Indonesia.

Terima kasih semuanya...  :D  :D 

Tuesday, September 7, 2010

Bahas itinerary ACI - NTB [1]

Demi kelancaran perjalanan ACI, saya mulai literature review tentang tempat-tempat yang akan saya kunjungi. Hari ini mulai dengan hasil lit. review untuk itinerary hari pertama. itinerary lengkap ada di link ini.

(Bima dan Sape, lihat panah)

Day 1
Jakarta - Bima

Jelajah Bima hari pertama

Pulau Ular Jinak Wera
googling dengan kata kunci serupa. o'ow hari pertama saya akan disuguhi ular laut (yang katanya sih) jinak-jinak dan ramah sama wisatawan. Mari kita buktikan.

Pelabuhan pendaratan ikan sape
Bagan ikan di sape
Pantai torowamba sape: kabarnya pantai berpasir putih ini gak kalahcakeup dari Senggigi.
Pantai bajo pulo sape

Pantai sarae bura bajo pulo sape 

Duh ternyata susah cari refrensi tentang daerah daerah ini...
mungkin ini tujuan program ACI sendiri, untuk menyediakan refrensi pariwisata lokal agar masyarakat mengetahui, dan jatuh cinta sama pesona alam Indonesia.
Baiklah, saya akan melaksanakan tugas saya sebaik mungkin.

Doakan saya ya!

Monday, September 6, 2010

ACI detik com

wooohoooo
Alhamdulillah, terpilih sebagai salah satu peserta yang akan menjelajah Indonesia oleh ACI detik com. Saya akan menjelajahi NTB selama 14 hari, dari tanggal 4 oktober 2010 dengan rute ada di link ini.

sangat excited.

ini adalah hadiah ulang tahun yang terbaik. hadiah wisuda terbaik !!

Alhamdulillah...
mohon doa agar semua lancar, daaann jangan lupa vote buat saya nanti ya... :)


Gili meno, Gili trawangan, Gili air...  akuuu dataaangggg.....

Wednesday, September 1, 2010

KulTwit @gm_gm tentang "konfrontasi" ID v MY masa Bung Karno


Kultwit oleh Goenawan Mohamad ( @gm_gm ) tentang gambar besar dari "Ganyang Malaysia".

Kata kata "Ganyang Malaysia" sepertinya masih kuat tertanam di benak kita. Tapi apa kita tahu yang sebenarnya terjadi di belakang kata-kata kuat itu? Setelah membaca kultwit ini, saya pribadi jadi sedikit mengerti tentang "the big picture behind those words". 
Selain kata-kata ini, Bung Karno juga menyerukan "Jas Merah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Maka, mari kita ingat "Ganyang Malaysia" sebagai sebuah sejarah dan pembelajaran bagi Bangsa Indonesia. Semoga semua yang membaca juga dapat mendapat manfaat dari KulTwit beliau.


1.Saya ingin bicara sedikit ttg "konfrontasi" Indonesia vs Malaysia di masa Bung Karno. #konf

Dry Ice


FYI, kali ada yg perlu beli dry ice....


Pancoran, belakang menara saidah
Rp. 10 000/kg
delivery min. 10kg
telp: 021 794 2568

daerah kemayoran
Rp. 8 000/kg
g ada minimum order untuk delivery, delivery charge Rp. 15 000
telp: 021 4224 886 


sumber: arsip NCC