that in the end
we can not differentiate which is truth, which are lies.
sering kali, kita menutup mata atas apa yang tidak ingin kita ketahui.
tidak ingin kita lihat.
takut untuk melihat apa yang sebenar nya teradi.
takut bahwa keadaan yg sebenarnya, tidak seperti keadaan yang dipikiran.
di sinilah timbul masalah,
yaitu ketika keadaan yang sebenarnya tak sesuai dengan keadaan yang dipikirkan/diharapkan.
lalu, apa yang kita lakukan?
kita lari.
kita berbohong pada diri sendiri.
kita menutup mata.
memilih untuk tetap hidup dalam angan angan.
dalam bayangan.
dalam kekosongan.
dan apalah arti itu semua?
hidup dalam kekosongan.
bukankah hanya membawa kita selangkah lebih dekat kepada masalah baru?
dan kemudian kita akan kembali lari melarikan diri.
kembali berbohong pada diri sendiri.
terlalu sering.
hingga kita tak akan mampu lagi membedakan the truth from the lies.
pilihannya ada di tangan kita masing masing.
bukan,
bukan untuk selalu memilih hal yang tepat.
bukan untuk selalu mengambil keputusan yang benar.
tetapi untuk selalu menjalani apa yang telah kita pilih
dan segala macam konsekuensinya
baik buruk nya
dengan tepat
dan benar
penuh kesadaran
penuh tanggung jawab
penuh kedewasaan.
hidup dalam kekosongan.
bukankah hanya membawa kita selangkah lebih dekat kepada masalah baru?
dan kemudian kita akan kembali lari melarikan diri.
kembali berbohong pada diri sendiri.
terlalu sering.
hingga kita tak akan mampu lagi membedakan the truth from the lies.
pilihannya ada di tangan kita masing masing.
bukan,
bukan untuk selalu memilih hal yang tepat.
bukan untuk selalu mengambil keputusan yang benar.
tetapi untuk selalu menjalani apa yang telah kita pilih
dan segala macam konsekuensinya
baik buruk nya
dengan tepat
dan benar
penuh kesadaran
penuh tanggung jawab
penuh kedewasaan.
**hanya sebuah pendapat pribadi, seorang saya.
No comments:
Post a Comment