Long weekend kemarin, 2 - 5 April 2015, gw dan Shina pergi ke Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur. Posting ini gw cerita how to get there nya ya.
Ada beberapa pilihan rute menuju Taman Nasional Way Kambas,
1. via Bandar Lampung - Metro
2. via Jalan Lintas Timur
3. dengan pesawat terbang ke Lampung
Gw berangkat pake opsi 1, dan pulang pakai opsi 2. Jadi gw akan share 2 opsi itu ya.
1. Via Bandar Lampung - Metro
gw berangkat jam 9 malam naik bus damri dari stasiun gambir. Ada 3 kelas: Royal class (Rp. 255rb) , eksekutif (Rp. 220rb) dan bisnis (Rp. 175rb). Karena kemarin pas long weekend, jadi gw keabisan tiket royal class dan eksekutif. Bus bisnis AC standar lah kaya bus damri ke bandara. Sekitar tengah malam kita masuk kapal feri. Di kapal, bus akan parkir di lambung dan penumpang disuruh turun. kita bisa duduk di dalam kapal maupun di atas dek (kalo tahan angin :p). Kapal mulai merapat di Bakauheni sekitar jam 3, penumpang kapal dan mobil diarahkan masuk ke kendaraan masing-masing. Lanjut tidur di bus, jam 7 pagi kita sampe di pool damri kota Metro. Di pool damri kita dijemput sama Pak Madi, cari sarapan dan ATM di Metro, lalu cus berangkat ke Way Kambas. Satu mobil xenia/avanza dari Metro ke penginepan kita di Way Kambas di-charge Rp. 300rb. Perjalanan nya sekitar 2 jam. Jalan nya bagus, tapi beberapa titik rusak banget. Jadi bisa antri lama di titik yg rusak, karena banyak truk yg melintas musti ganti-gantian. Kita sampe di Satwa Ecolodge sekitar jam 10.30
Total perjalanan 13.5 jam, total cost perorang Rp. 325rb
Kita belum punya tiket pulang, berhubung Senin harus masuk kantor kita pengennya pulang siang, supaya sampe Jakarta Minggu malam. Damri dari Metro berangkat pagi jam 8 dan 10 atau malam jam 8, 9, dan 10. Menurut info Pak Madi, ada travel yg pergi dari Way Jepara (Kecamatan terdekat dari Way Kambas) ke Bakauheni. Jam nya lebih flexible dan perjalanan hanya sekitar 2 jam, karena gak perlu muter lewat Bandar Lampung. So we took the chance, it turned out cheaper and faster :)
2. via Jalan Lintas Timur
Kita minta tolong Pak Slamet buat cariin travel yg berangkat sekitar jam 11 ke Bakauheni. Jam 10.50an kita dijemput di Ecolodge, jalan sekitar setengah jam lalu ngetem jemput penumpang lain. Sekitar jam 12, mobil penuh (dan AC dimatiin) kita cus ke Bakauheni. Perjalanan tepat 2 jam, keadaan jalan lagi-lagi mulus dan rusak parah dibeberapa titik. Travel ini bayarnya Rp. 70rb, i cannot complaint about AC yg gak dinyalain. Tapi kalo mau, dan mampu, bisa sewa satu mobil. Kalo gini tentu bisa request AC nya dinyalain, hahaha. berbekal nasi bungkus beli di Bakauheni, kita antri tiket kapal feri (Rp. 15rb dewasa, Rp 9rb anak-anak). Di kapal kalo mau duduk ditempat AC bayar lagi Rp. 10rb. Kapal berangkat sekitar jam 3 sore dan merapat di Merak sekitar jam 5 sore. Jalan kaki turun kapal ke terminal bus Merak cukup jauh. Di terminal ini banyak pilihan bus sesuai tujuan. Tanjung priok, Pulo gadung, Kampung rambutan, Bandung, Kuningan dll. Karna kita mau turun di Pancoran, kita pilih yg ke Kampung Rambutan tiketnya Rp. 35rb. bus jalan sekitar jam 6, lalu ngetem sebentar di cilegon. Jangan kaget karna bus akan naik-turunin penumpang dipinggir tol sesuai request, gw aja turun pas di exit tol pancoran :p. Jam 8 malem udah sampe pancoran.
Total perjalanan sekitar 9 jam, total biaya perorang Rp. 130rb
Opsi 1 cenderung gak ribet, tapi lebih mahal dan lebih lama. Opsi 2 lebih singkat, lebih banyak jalan kaki tapi lebih murah dan waktunya lebih flexible.
cheers,
No comments:
Post a Comment